Terpesona Film Mission Impossible (5) : Rogue Nation
Kemarin saya dan suami nonton
film ini di City of Tomorrow (Cito) Surabaya. Sebenarnya sudah agak lama saya pengen
banget nonton film yang dibintangi Tom Cruise ini. Namun baru bisa kesampaian
kemarin, itupun tanpa perencanaan sebelumnya.
Intinya saya lagi pengen ‘pacaran’
sama suami ke mall kalau bisa nonton film. Tapi asli ga tahu film apa saja yang
sedang tayang di Cinema 21 Cito (ini tempat nonton terdekat dari rumah saya
berjarak sekitar 4 km, bisa lewat jalan tikus alias keluar masuk jalan kampung,
paling enak ditempuh naik motor karena selain cepat juga gampang cari
parkirnya). Saya sangat senang saat tahu bahwa di Teater 5 masih menayangkan
Mission Impossible (MI). Mungkin karena sudah beberapa minggu diputar sehingga
penonton kurang dari setengah kapasitas tempat duduk. Jadi saya masih bisa
memilih kursi terbaik saat membeli tiket 40 menit sebelum jam tayang. Harga
tiket di hari Minggu adalah Rp 50.000,- per orang.
Saat
mengetik kata kunci ‘mission impossible 2015’ di mesin pencari (google) maka
muncullah beberapa gambar di atas (walaupun saya tahu ada beberapa di antara
gambar tersebut merupakan poster film MI
edisi terdahulu).
Sinopsis
film ini masih seputar petualangan si mata-mata Inggris Ethan Hunt (Tom Criuse)
yang tergabung dalam IMF yang diketuai oleh William Brandt (diperankan oleh
Jeremy Renner) dengan dibantu si ahli teknologi Benji Dunn (diperankan Simon
Pegg) dan Luther Stickell (diperankan Ving Rhames).
Di awal cerita IMF dilebur dalam CIA (milik Amerika) yang dikomandani oleh Alan Hunley (diperankan Alec Baldwin). Dalam penyelidikan kasus Sindikat (perkumpulan para agen mata-mata dari berbagai negara) yang dikendalikan oleh Solomon Lane (Sean Harris), Ethan Hunt bertemu dengan si cantik Ilsa Faust (diperankan Rebencca Fergusson). Berbagai pertarungan seru dan berbagai trik canggih disajikan sepanjang film dalam mencari file ledger (pembukuan dan rekening) milik Sindikat. Kehadiran Rebecca Fergusson mampu menjadi pemanis yang menarik dalam cerita film ini.
Di awal cerita IMF dilebur dalam CIA (milik Amerika) yang dikomandani oleh Alan Hunley (diperankan Alec Baldwin). Dalam penyelidikan kasus Sindikat (perkumpulan para agen mata-mata dari berbagai negara) yang dikendalikan oleh Solomon Lane (Sean Harris), Ethan Hunt bertemu dengan si cantik Ilsa Faust (diperankan Rebencca Fergusson). Berbagai pertarungan seru dan berbagai trik canggih disajikan sepanjang film dalam mencari file ledger (pembukuan dan rekening) milik Sindikat. Kehadiran Rebecca Fergusson mampu menjadi pemanis yang menarik dalam cerita film ini.
Secara
garis besar saya sangat terhibur dengan MI5 ini. Sejak seri terakhir di tahun
2011, saya memang menunggu kehadiran sekuel ini.
Daya
tarik utama film ini ada pada Tom Cruise selain dengan jalan cerita yang
memikat serta efek film yang canggih (adegan perkelahian, kejar-kejaran dengan
motor, mobil, naik pesawat, hingga menyelam di dalam air). Cocok dinikmati oleh
remaja dan dewasa. Apalagi lokasi ceritanya berada di beberapa kota / negara
antara lain London (Inggris), kantor CIA (Amerika), Wina (Austria), dan Maroko.
Salah satu tempat dengan setting yang memukau adalah pertunjukan opera di Wina
(dengan pemain pendukung berjumlah puluhan atau bahkan ratusan orang).
Kerennn...
Untuk
ukuran film Hollywood, film ini menurut saya lumayan sopan (mungkin karena
kebanyakan disensor ya...hehehe).
Ada
catatan kecil dari saya tentang Tom Cruise si pemeran utama. Saya merasa aktor
ganteng ini sudah mulai terlihat menua.Memang sangat wajar mengingat umurnya
telah lebih dari 53 tahun. Walaupun wajahnya masih ganteng dan tubuhnya kekar,
namun raut ketuaan itu tak bisa disembunyikan (baik dengan make-up, botox, maupun operasi plastik sekalipun). Proses
penuaan ini makin terlihat saat saya menyandingan 5 foto Tom Cruise dari film
MI pertama (tahun 1996) hingga Mi kelima (2015) sebagai berikut.
Kalau
ukuran Indonesia Mr Cruise ini termasuk sangat awet muda. Maklum bintang film,
tubuh dan wajah adalah aset utama (selain kemampuan akting). Saya bayangkan
untuk ukuran suami saya nanti saat berumur 53 tahun maka anak sulung kami
berumur 23 tahun (jika si anak menikah umur 21 tahun maka kemungkinan suami
saya akan menjadi kakek dari seorang cucu...weleh-weleh). Sedangkan saya di
umur 53 ga kebanyang betapa tuanya saya nanti (wah..ancang-ancang perawatan
nih...mungkin tubuh sudah melar di sana sini, dan keriput serta uban yang
menambah keparahannya..hehehe).
Emang
benar kata pak ustad ya...di dunia ini semua penyakit ada obatnya kecuali
penyakit tua. Paling banter manusia Cuma bisa memperlambat proses penuaan,
namun tidak bisa melawan proses itu sendiri.
Salah satu hal yang ingin saya ketahui adalah jumlah
penjualan tiket bioskop dari pemutaran MI 5. Menurut situs www.forbes.com
film ini telah menghasilkan lebih dari 500 juta dolar Amerika sejak dirilis
akhir Juli 2015 (dari seluruh dunia). Angka penjualan ini akan terus meningkat
karena beberapa negara baru akan memutar film ini di pertengahan September
2015. Jika 1 US dolar setara Rp14.000,- maka 500 juta US dolar sekitar
7.000.000.000.000,- atau sekitar 7 trilyun rupiah.
Dari
sebuah tulisan di internet, diperoleh kabar bahwa biaya produksi film ini
mencapai 120 juta dolar (belum termasuk biaya pemasaran/promosinya). Jadi keuntungan
yang diperoleh hampir 380 juta dolar (sekitar 5,32 Trilyun rupiah). Luar
biasa... Inilah keuntungan nyata dari sebuah indistri kreatif.
Semoga
insan perfilman Indonesia mampu menghasilkan film yang sukses seperti itu. Semoga...
Catatan:
data pendukung dan foto diperoleh dari berbagai sumber di internet.
Komentar
Posting Komentar