Menjelajah Gedung Bersejarah : Lawang Sewu Semarang

Assalamualaikum.
Sebenarnya kunjungan ini sudah sebulan lalu tepatnya libur akhir tahun plus libur anak sekolah. Kami touring mengelilingi sebagian tanah Jawa. Dari Surabaya menuju Solo lanjut ke Jogja, ke Bandung lewat jalur Bumiayu ke Tol Pejagan tembus Bandung. Pulangnya lewat pantura mampir Semarang lanjut pulang ke Surabaya. Kami di jalan sekitar 5 hari 5 malam. Lumayan capek (ini yang paling capek si ayang papi yang nyetir sendirian).
Ini khusus cerita di Semarang ya...
Kami masuk kota Semarang sudah malem...di atas jam 10. Jadi kami nyari penginapan di dekat Tugu Muda yaitu Nooz Hotel. Penginapan setara hotel bintang dua tarifnya lumayan murah..kami ambil VIP Room hanya 300 ribu semalan. Menurut info, hotel tersebut baru beroperasi sekitar 2 tahun. Jadi masih lumayan baru gedungnya. Nyaman.
Pagi setelah sarapan sekitar jam 9 kami meluncur langsung ke Lawang Sewu yang letaknya di dekat Tugu Muda, pusat kota Semarang.
Cuaca cerah...cocok untuk jalan-jalan. Kami membeli 4 tiket masuk dimana 2 dewasa @ 10 ribu dan 2 tiket anak @ 5ribu rupiah. Bila ingin didampingi tour guide hanya perlu membayar 30 ribu.
Jangan eneg ya pemirsa jikalau saya mejeng dulu di depan gedung. Ungu....

 Ini lokasinya di depan Lawang Sewu tapi dengan latar belakang Tugu Muda (kecil ya gambarnya...). Eh si ayang papi juga ikutan bergaya. Baju kita senada lho warnanya...ungu...made in Baltos Bandung...hehehe.
 
Pada dasarnya Lawang Sewu dulu adalah gedung kantor kereta api Jawa Tengah yang sangat megah. Ada dua tahap pembangunan. Gedung utama yang di depan dibangun full dengan bahan bangunan impor dari Eropa. Sedangkan gedung tahap dua merupakan gedung dengan arsitek modern dengan menggunakan bahan-bahan lokal dengan alasan selain kesuliatn pendanaan juga pengalaman dulu sulit mencari barang impor.

Sekarang gedung ini direnovasi total dan dijadikan museum kereta api serta obyek wisata. Walaupun dulu dikenal sebagai gedung berhantu karena adanya ruang bawah tanah tempat menyiksa tawanan perang namun sekarang kompleks gedung sangat asri dan ramai dikunjungi turis terutama musim liburan sekolah seperti ini.

Arsitektur gedung ini sangat menawan dan terlihat sangat kokoh. Tembok tebal, pintu dan jendela kayu yang besar dan kuat, lantai marmer dan teraso yang adem dan mengkilat. Terdapat ruang pameran serta video (audio visual) yang menggambarkan perjalanan kantor kereta api di jaman Belanda serta proses renovasi gedungnya.

 Sebagian gambar merupakan penampakan gedung baik di dalam maupun luar ruangan. Sebagian lagi merupakan barang-barang koleksi museum kereta api.
 
 Anak-anak juga mejeng.


 Ini ada di gedung utama. Tangga utama ke lantai dua dengan kaca patri yang besar.
 Salah satu lorong teras.
Ini ruang depan dengan meja kursi antik.
 Di halaman depan terpajang lokomotif tua.
 Penampakan luar gedung.
 
 Daun pintu yang besar.
 
Para pengunjung duduk-duduk di pagar depan gedung.
Silahkan berkunjung ke ikon wisata Jawa tengah.

Komentar

Postingan Populer