Masa Kecil (yang cepat) Berlalu
Benar kata orang bahwa waktu itu cepat sekali berlalu. Jika membuka kembali foto-foto keluarga, nampaklah sekali anak-anak cepat sekali tumbuh kembangnya. Kadang-kadang timbul penyesalan dalam hati karena merasa belum mampu menjadi ibu terbaik bagi mereka.
Masa kecil anak-anak saya banyak tersita oleh kesibukan orang tuanya dalam menuntut ilmu dan bekerja. Bahkan sempat beberapa tahun saya terpaksa bekerja di luar kota dan hanya bisa menjadi ibu akhir pekan.
Beberapa kali sempat terlontar keinginan untuk mundur dari pekerjaan dan menjadi ibu rumah tangga seutuhnya. Namun keinginan itu diredam oleh nasehat suami bahwa dia masih mampu mengasuh anak-anak saat saya jauh dari rumah.
Kadang kala ingin rasanya memutar balik waktu dan bisa mengasuh lagi anak-anak dari bayi. Pasti akan saya lakukan kembali yang terbaik...
Satu perkataan suami yang selalu menguatkan saya bahwa dia menyadari sepenuhnya konsekuensi dulu dia meminang saya dalam posisi sebagai abdi negara yang telah menandatangani kontrak 'bersedia ditempatkan di seluruh Indonesia'.
Menjalani LDR atau Long Distance Relationship memang sangat berat. LDR bukan hanya terjadi saat pacaran namun juga pernah terjadi saat telah menikah (sekitar 4,5 tahun LDR). Berbagai kekhawatiran muncul karena saya dengar tentang betapa rapuhnya para suami jika jauh dari istri. Namun suami saya selalu menguatkan bahwa yang penting saling setia dan menjaga komitmen demi keutuhan rumah tangga.
Ada kalanya mental saya sebagai perempuan 'down' misalnya saat anak sakit atau kondisi fisik sedang tidak fit. Di saat seperti itu, peranan suami sangat besar dalam memberikan kekuatan batin. Alhamdulillah hampir 16 tahun kami menikah dan suami tidak berubah. Semoga Allah selalu menjaga dan menguatkan kami. Amin...
Bisa memandang wajah anak-anak saat bangun tidur itu suatu kebahagiaan terbesar seorang ibu.
Mengantar anak TK yang karnaval, melihat kerumunan anak-anak yang lucu, serta berbincang dengan ibu-ibu lain...wow merasakan jadi 'ibu normal'. Hahaha...
Mendampingi anak belajar atau menjemput anak pulang sekolah itu rasanya gimana...gitu.
Pernah saat menjemput si bungsu di kelas, saat saya melambai dari jendela dan anak saya terlihat berbinar matanya...oh so sweet.
Maaf ya pembaca...mungkin tulisan ini agak lebay buat ibu-ibu lain...tapi pasti bisa dimengerti oleh para ibu pekerja.
Ayo mom...semangat!!!!
Masa kecil anak-anak saya banyak tersita oleh kesibukan orang tuanya dalam menuntut ilmu dan bekerja. Bahkan sempat beberapa tahun saya terpaksa bekerja di luar kota dan hanya bisa menjadi ibu akhir pekan.
Beberapa kali sempat terlontar keinginan untuk mundur dari pekerjaan dan menjadi ibu rumah tangga seutuhnya. Namun keinginan itu diredam oleh nasehat suami bahwa dia masih mampu mengasuh anak-anak saat saya jauh dari rumah.
Kadang kala ingin rasanya memutar balik waktu dan bisa mengasuh lagi anak-anak dari bayi. Pasti akan saya lakukan kembali yang terbaik...
Satu perkataan suami yang selalu menguatkan saya bahwa dia menyadari sepenuhnya konsekuensi dulu dia meminang saya dalam posisi sebagai abdi negara yang telah menandatangani kontrak 'bersedia ditempatkan di seluruh Indonesia'.
Menjalani LDR atau Long Distance Relationship memang sangat berat. LDR bukan hanya terjadi saat pacaran namun juga pernah terjadi saat telah menikah (sekitar 4,5 tahun LDR). Berbagai kekhawatiran muncul karena saya dengar tentang betapa rapuhnya para suami jika jauh dari istri. Namun suami saya selalu menguatkan bahwa yang penting saling setia dan menjaga komitmen demi keutuhan rumah tangga.
Ada kalanya mental saya sebagai perempuan 'down' misalnya saat anak sakit atau kondisi fisik sedang tidak fit. Di saat seperti itu, peranan suami sangat besar dalam memberikan kekuatan batin. Alhamdulillah hampir 16 tahun kami menikah dan suami tidak berubah. Semoga Allah selalu menjaga dan menguatkan kami. Amin...
Bisa memandang wajah anak-anak saat bangun tidur itu suatu kebahagiaan terbesar seorang ibu.
Mengantar anak TK yang karnaval, melihat kerumunan anak-anak yang lucu, serta berbincang dengan ibu-ibu lain...wow merasakan jadi 'ibu normal'. Hahaha...
Mendampingi anak belajar atau menjemput anak pulang sekolah itu rasanya gimana...gitu.
Pernah saat menjemput si bungsu di kelas, saat saya melambai dari jendela dan anak saya terlihat berbinar matanya...oh so sweet.
Maaf ya pembaca...mungkin tulisan ini agak lebay buat ibu-ibu lain...tapi pasti bisa dimengerti oleh para ibu pekerja.
Ayo mom...semangat!!!!
Komentar
Posting Komentar