MOS (Masa Orientasi Sekolah)

MOS merupakan kegiatan yang diadakan oleh sekolah (bisa juga universitas) terhadap siswa baru. Biasanya diisi dengan pengenalan visi dan misi sekolah, perkenalan para pengajar serta para siswa, serta kurikulum pelajaran atau dulu juga diisi semacam penataran (jaman saya dulu Penataran P4/Pancasila...hahaha ketahuan banget tuanya).

Yang menjadi momok bagi siswa atau orang tua murid adalah adanya perpeloncoan atau pem-bully-an kakak kelas/panitia MOS terhadap siswa baru. Sekarang mungkin istilahnya Masa Orientasi Peserta Didik Baru ya???  Beritanya dulu bahkan pernah terjadi kekerasan fisik dan berakhir dengan kematian peserta MOS. Sepertinya perpeloncoan ini menjadi ajang balas dendam senior karena dulu juga pernah diplonco, jadinya seperti lingkaran setan. Adakalanya siswa diberi berbagai tugas yang menyulitkan (juga merepotkan orang tua), misalnya disuruh memakai kaos kaki yang beda warna, disuruh membawa karung goni yang dihias tertentu, memakai caping petani, rambut dikepang banyak dengan pita warna-warni, memakai baju kebalik, memakai papan nama dengan tulisan yang melecehkan martabat pemakai, membawa koran terbitan lama (ditentukan nama koran dan tanggal terbitnya), dan sebagainya.

Beberapa hari sebelum MOS tiba, diberbagai media sosial dikampanyekan anti pem-bully-an ini. Bahkan Menteri Pendidikan juga melarang pem-bulyy-an tersebut, bahkan beliau mengadakan sidak ke beberapa sekolah (di beritakan beliau menyuruh melepas beberapa atribut MOS yang dianggap tidak sesuai).

Kebetulan anak sulung saya termasuk peserta MOS karena baru masuk kelas 1 SMA. Saya wanti-wanti agar segera melapor ke saya bila dia di-bully atau mendapat tekanan fisik/mental. Tiap hari sepulang sekolah saya telepon, dan alhamdulillah tiga hari ini aman. Semoga tidak ada lagi MOS yang merendahkan harkat dan martabat serta keselamatan diri para siswa baru.

Saya pernah baca di media sosial bahwa MOS di luar negeri (kalau tidak salah di Singapura) adalah adanya tugas untuk peserta selama sekian hari untuk membuat gembira (happy) orang yang ditandai dengan adanya senyuman di wajah. Caranya dengan melakukan berbagai kegiatan sosial, misalnya membersihkan kamar mandi umum atau berbagai fasilitas publik.

Komentar

  1. Iya...anak saya MOS dari Senin sd Sabtu terus dilanjut persami . Pulang Minggu pagi. Katanya capek berat. Kasihan

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer