Kelinciku Sayang...Kelinciku Malang



Anak bungsu saya sangat suka dengan kelinci. Sudah beberapa kali kami memelihara kelinci. Kenapa  pakai kata ‘beberapa kali’ ?? Karena memang kelinci yang dipelihara mati semua lalu beli lagi.


Kelinci memang menggemaskan. Bulunya halus dan jinak. Enak untuk digendong-gendong. Cocok sebagai hewan peliharaan anak perempuan. Jenisnya ada bermacam-macam, mulai yang lokal sampai impor. Hanya saja kelinci itu susah-susah gampang dipelihara. Dia mudah stres. Saat musim hujan dan hawa yang dingin dia rentan sakit (lalu mati). 
Makanannya gampang, hanya aneka sayuran misalnya kangkung, sawi, wortel (sekarang ada makanan berupa pelet/makanan instan). Sisa sayuran dan buah di dapur juga bisa dimanfaatkan sebagai pakan kelinci. Saya mendapat informasi bahwa sebaiknya kelinci jangan diberi makan sayur segar, buatlah agak layu (mengurangi kadar air). 
Karena doyan makan maka kotorannya juga banyak (mirip kotoran kambing). Kencingnya juga sangat pesing. Rajin-rajinlah membersihkan kandangnya.

Tentang makanan kelinci ini ada catatan khusus. Daripada membeli sayur eceran di warung, kami lebih suka membeli dalam jumlah banyak di supermarket, misalnya saat musim wortel (dan harganya sedang murah), maka kulkas kami akan penuh dengan wortel. Hal ini berimbas ke suami yang jadi ogah makan wortel (karena jadi ingat dengan kelinci ...hehehe).




Kelinci itu pertumbuhannya sangat pesat. Dalam waktu sekian minggu saja, anak kelinci akan berkembang menjadi kelinci besar nan montok. Karena gampang mati, sebaiknya Anda jangan membeli kelinci yang masih terlalu kecil (mungkin masih menyusu induknya, jika dipisah akan merana). Belilah yang sudah agak besar.

Komentar

Postingan Populer