PLUS-MINUS ARISAN



PLUS-MINUS ARISAN

Kata ‘arisan’ sangat akrab di telinga masyarakat Indonesia. Saat ini hamper tiap keluarga terdaftar sebagai anggota arisan. Ketika mencari arti kata tersebut di internet misalnya pada http://id.wikipedia.org, maka kata ‘arisan’ diartikan sebagai kelompok orang yang mengumpulkan uang secara teratur pada tiap-tiap periode tertentu. Setelah uang terkumpul, salah satu dari anggota kelompok akan keluar sebagai pemenang. Penentuan pemenang biasanya dilakukan dengan jalan pengundian, namun ada juga kelompok arisan yang menentukan pemenang dengan perjanjian.


Arisan  sangat akrab dengan perempuan, walaupun saat ini laki-laki juga telah mempunyai kelompok arisan tertentu.
Penulis saat ini tercatat di beberapa kelompok arisan, antara lain arisan PKK di Sidoarjo, arisan Darma Wanita KPPN Pamekasan, arisan trah (keluarga) di Solo, arisan pengajian.

Itu belum termasuk arisan di lingkungan kerja suami. Bahkan penulis pernah ikut arisan yang diundi tiap hari saat rutin mengantar anak bungsu di sekolah TK.

Arisan identik dengan kegiatan kumpul-kumpul (plus makan tentunya), serta membayar iuran. Biasanya saat kita belum memperoleh uang arisan (karena namanya belum keluar saat dikocok), ada secercah harapan dan menjadi bersemangat untuk hadir di acara tersebut. Namun kala nama kita sudah pernah keluar dan uang sudah didapat, maka kehadiran kita selanjutnya identik dengan kewajiban ‘membayar hutang’.

Besar kecilnya iuran arisan sangat bervariasi, mulai dari sekian ribu rupiah sampai tak terbatas, menurut kesepakatan anggota. Perolehan arisan selain berupa uang tunai juga bisa berujud barang, misalnya sepeda motor/kendaraan, sembako, umroh, perlengkapan dapur, biaya pesta pernikahan, dll.

Selain sebagai ajang silaturahmi, arisan bisa dikatakan sebagai sarana menabung karena uang yang diperoleh biasanya ‘lumayan’. Ada juga yang menyebutkan arisan sebagai ajang pamer harta dan penampilan (rumah, pakaian, perhiasan, keluarga, kendaraan, dll), semacam persaingan ( dalam bahasa Jawa ada istilah ‘jor-joran’).

Kita harus bijaksana dalam menentukan keikutsertaan dalam suatu kelompok arisan, agar tidak mendapat kesulitan financial karena harus menyisihkan sekian rupiah tiap periode tertentu atau malah terjebak hutang guna membayar iuran arisan. Oke, selamat arisan ya….


Komentar

Postingan Populer